Author: Unknown on
08 Agustus 2013
Ayam : sumber : m. kidnesia.com
Anak ayam: "Pak, jengger kita mengapa tumbuh begitu tinggi?"
Bapak ayam: "Ini adalah lambang dari prestise kita."
Anak ayam: "Lalu paruh kita mengapa begitu keras dan begitu lancip?"
Bapak ayam: "Paruh ini adalah senjata kita yang perkasa."
Anak ayam: "Suara kita mengapa sedemikian nyaringnya?"
Bapak ayam: "Ini demi menciptakan kekuatan untuk menundukkan musuh kita."
Anak ayam: "Tetapi, Pak..."
Bapak ayam: "Eh... Ada pertanyaan apa lagi?"
Anak ayam: "Lho, kita begitu gagah berani, mengapa sehari-harinya kok berada di dalam kandang ayam?"
Sumber : Ketawa.com
Author: Unknown on
Lebah sangat menyukai kupu-kupu, maka itu ia dengan mati-matian mengejar si kupu-kupu, tetapi kupu-kupu itu akhirnya kawin dengan bekicot.
Lebah sudah tentu sangat tidak terima: "Ah, coba kamu tunjukkan di mana kekuranganku dan di sisi mana pula aku tak dapat menandingi si bekicot?"
"Dia bagaimana pun juga mempunyai rumah sendiri, mana seperti kamu sepanjang hari kerjanya hanya tinggal di asrama kolektif." Jawab kupu-kupu itu dengan tenang.
Sumber : Ketawa.com
Author: Unknown on
07 Agustus 2013
Eurhopalothrix zipacna, spesies semut yang dinamai dengan nama Zipacna, setan mirip buaya dalam mitologi Maya. | John T. Longino
KOMPAS.com — Sebanyak 33 spesies baru semut ditemukan dalam ekspedisi penelitian di Amerika Tengah dan Karibia.
Semut-semut itu ditemukan hampir buta dan hidup di dedaunan yang jatuh di permukaan tanah serta kayu yang membusuk. Ukuran semut-semut itu tergolong kecil, tak sampai 2 milimeter.
Jack Longino, pakar serangga dari University of Utah yang terlibat penelitian, mengatakan, sebanyak sepertiga dari total spesies yang ditemukan dinamai dengan nama dewa-dewa bangsa Maya.
"Spesies baru semut itu mayoritas ditemukan di bagian hutan kecil yang tersisa di tengah lansekap perkebunan, menggarisbawahi pentingnya langkah konservasi hutan di Amerika Tengah," kata Longino.
Semut, walaupun berukuran kecil, memiliki peran penting bagi lingkungan, mulai membantu pertukaran udara dalam tanah hingga menyerbuki bunga.
Longino menguraikan, saat mengamati semut-semut itu dengan mikroskop, dia dan rekannya merasa sedang bermimpi buruk.
"Wajahnya seperti bertopeng besar, matanya mereduksi menjadi sangat kecil hingga tampak seperti titik di pinggir dan rahang sengitnya tegas dengan gigi tajam. Mereka tampak seperti monster kecil di 'Alien'," kata Longino seperti dikutip Livescience, Kamis (1/8/2013).
Salah satu spesies yang ditemukan dinamai berdasarkan nama sosok setan mirip buaya dalam mitologi Maya, Eurhopalothrix zipacna. Jenis ini ditemukan di Guatemala hingga Honduras.
Sementara itu, satu spesies lainnya dinamai Eurhopalothrix xibalba, berdasarkan nama neraka dalam budaya Maya. Spesies ini ditemukan di Honduras hingga Costa Rica.
Ilmuwan sejauh ini telah mendeskripsikan 15.000 spesies semut. Diperkirakan, spesies semut yang ada di dunia mencapai 100.000 jenis. Longino sendiri telah mendeksripsikan 131 jenis.
Temuan semut itu dipublikasikan di jurnal Zootaxa. Temuan ini hadir setelah ilmuwan mempelajari genus Eurhopalothrix yang cirinya adalah memiliki struktur rambut serupa gada.
Longino juga mempelajari semut dari genus Octostruma yang memiliki antena dengan delapan segmen. Hasil studi semut golongan tersebut akan dipublikasikan segera.
Editor : Yunanto Wiji Utomo
Author: Unknown on
Tardigrade pada lumut. | NASA
KOMPAS.com — Selama ini, manusia mungkin merasa sebagai makhluk hidup paling kuat yang ada di bumi. Tetapi, ternyata terdapat beberapa makhluk hidup lain yang terbukti jauh lebih kuat daripada manusia.
Makhluk-makhluk hidup ini dijuluki "extremophiles". Mereka mampu bertahan hidup di lingkungan yang sangat panas, dingin, kering, asin, asam, basa, bertekanan tinggi, atau mengandung radioaktif.
Berikut ini adalah lima makhluk extremophiles seperti dirangkum NationalGeographic.com.
Tardigrade dan tiaras
Berukuran sekitar 1 milimeter, tardigrade termasuk dalam jenis polyextremophile dan mampu hidup dalam berbagai kondisi ekstrem.
Tardigrade dapat bertahan dalam rentang suhu -200 derajat celsius hingga 151 derajat celsius, bertahan di lingkungan kurang air dan oksigen serta dalam kondisi alkohol yang mendidih. Makhluk ini juga ribuan kali lebih tahan terhadap paparan radiasi dibandingkan manusia.
Tardigrade bertahan hidup dengan berubah menjadi cryptobiosis ketika berada di lingkungan yang tidak mendukung. Bentuk ini membuatnya "mati suri" karena beberapa sistem tubuhnya, seperti metabolisme, mati sementara. Kondisi ini bisa berlangsung puluhan tahun.
Udang Air Asin
3QuarksmediaUdang air asin
Udang air asin adalah halofil makhluk yang hidup di The Great Salk Lake, Utah. Tempat hidup makhluk ini memiliki kandungan garam sepuluh kali lipat lebih banyak daripada samudra.
Kemampuan udang air asin untuk bertahan hidup di tempat ekstrem ditunjang oleh tubuhnya. Udang ini memiliki bagian luar tubuh yang kedap air sehingga menguntungkan karena air asin hanya bisa masuk melalui mulutnya.
Makhluk ini bahkan memiliki dua "pompa", insang dan kelenjar khusus pada leher, yang mampu menyaring garam dan membuat kandungan garam di tubuhya tetap seimbang.
Udang air asin juga memiliki tiga jenis hemoglobin, protein yang berguna untuk mengikat oksigen dalam darah, yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan kandungan garam di dalam air.
Cacing Es Metana
NOAACacing es metana
Cacing es metana sekilas mirip dengan alien. Makhluk ini ditemukan pada tahun 1997 di dasar laut Teluk Meksiko.
Makhluk datar, berwarna merah muda, dan sepanjang dua inci ini ditemukan bersembunyi dalam gundukan metana. Mereka diduga juga hidup pada bakteri yang tumbuh pada metana.
Dalam sebuah penelitian, diketahui bahwa cacing ini memiliki rambut tipis yang tumbuh di sekitar tubuhnya.
Cacing es metana bertahan hidup dengan ganggang dan mirip cacing. Namun, sistem reproduksi, metabolisme, dan pertumbuhannya seakan sudah "dirancang" untuk dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang beku.
Ia dapat bertahan hidup dalam suhu nol derajat celsius, tetapi bisa mencair dan mati ketika suhu meningkat menjadi empat derajat celsius.
Mikroba Rushing Fireball
mst.eduPyrococcus furiosus
Mikroba rushing fireball adalah makhluk yang mampu bertahan dalam kondisi panas ekstrem. Makhluk ini masih mampu hidup meskipun berada dalam panas 100 derajat celsius.
Makhluk bernama Pyrococcus furiosus ini pertama kali ditemukan oleh Karl Stetter di geotermal panas sedimen laut di Vulcano Island, Italia.
Russell mcLendon dalam Mother Earth News melaporkan bahwa para peneliti kini tengah mengembangkan jenis mikroba rushing fireball yang mampu bertahan di kondisi lebih dingin serta memiliki "selera" terhadap karbondioksida. Makhluk tiruan ini nantinya akan dimanfaatkan untuk menjadi bahan bakar.
Bakteri Tahan Radiasi
NASADienococcus radiodurans
Bakteri tahan radiasi itu adalah Dienococcus radiodurans. Bakteri ini ditemukan hampir lima puluh tahun yang lalu dalam sebuah daging yang sudah disterilkan dengan radiasi.
Ketika terpapar radiasi, tubuh Dienococcus radiodurans akan pecah, tetapi ia akan mampu kembali lagi ke bentuk semula.
Guiness World Record mencatat bakteri yang juga disebut mikroba Lazurus ini sebagai makhluk hidup paling tahan radiasi. Makhluk ini mampu menahan paparan radiasi 3.000 kali lebih banyak dari yang mampu diterima manusia.
Bakteri tahan radiasi ini kini tengah dikembangkan oleh para peneliti. Mereka memikirkan kemungkinan memanfaatkan bakteri ini untuk melindungi manusia dari paparan radiasi yang berasal dari kemoterapi dan sinar Matahari. (Dyah Arum Narwastu)
Editor : Yunanto Wiji Utomo